VIEW

Page Nav

HIDE
Hide

Breaking News:

latest

Ads

test banner

Pemerintah Kecamatan Pulosari Kabupaten Pandeglang Laksanakan Pembinaan Peningkatan Kapasitas RT/RW Sebagai LKD.

Photo: Pembinaan Peningkatan Kapasitas RT/RW Sebagai LKD. SPJB.Com-

Photo: Pembinaan Peningkatan Kapasitas RT/RW Sebagai LKD.

SPJB.Com-

Pandeglang, Banten- Dalam Rangka untuk meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Pemerintah Kecamatan Pulosari Kabupaten Pandeglang Melaksanakan Kegiatan Pembinaan Peningkatan Kapasitas RT/RW Sebagai LKD dalam mendukung Program Gerakan Sarerea Lulus sakola sebagai upaya mengembalikan Anak Putus Sekolah agar Kembali ke Bangku sekolah yang sejalan dengan RPJMD Kab. Pandeglang Tahun 2021-2026 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.


Hadir Sebagai pembicara, Camat Pulosari, Korwil Pendidikan, KUA sebagai wakil Kemenag di daerah dan Kapolsek Pulosari.

Point pertama dari 7 arah kebijakan Pendidikan Indonesia 2025-2045 yang digagas oleh bappenas menyebutkan Percepatan Wajib Belajar 13 Tahun (1 Tahun Pendidikan Prasekolah dan 12 Tahun pendidkan dasar dan menengah) dengan menekankan pada masalah pencegahan dan penanganan anak tidak sekolah (ATS). Sejalan dengan arah kebijakan tersebut Pemerintah Kabupaten Pandeglang hadir melalui DPMPD yang berencana akan memberdayakan RT/RW dalam mencari anak putus sekolah agar Kembali ke sekolah melalui program Gerakan Sarerea Lulus Sakola (GSLS) yang sejalan dengan RPJMD Kabupaten Pandeglang 2021-2026 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Gerakan Sarerea Lulus Sakola (GSLS) Kab. Pandeglang memiliki banyak dimensi dari melibatkan pengumpulan data yang akurat, penjangkauan dan bantuan yang efektif, revitalisasi gerakan kembali ke sekolah, dan model pembelajaran yang sesuai untuk anak-anak. Karena itu, inisiatif GSLS diawali dengan mengidentifikasi dan memvalidasi daftar target sasaran. 


Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa hadir dalam Memfasilitasi LKD yang ada di desa dalam hal ini RT dan RW untuk terlibat aktif dalam proses validasi lapangan.


dan yang tak kalah penting,  juga terkait dengan upaya antisipasi mengenai potensi anak putus sekolah (status sebenarnya sedang bersekolah) tetapi karena berbagai hal, terancam putus sekolah. hal-hal seperti itu harus bisa dideteksi secara dini dan dicarikan solusinya.misalkan sudah ada gejala sering tidak masuk sekolah. dan seterusnya. 

Raeynold/red

Tidak ada komentar

Terbaru

test banner