Kabupaten tangerang, Mencari solusi kasus tanah di tangerang Berbagai permasalahan dalam masyarakat setidaknya dapat ditemukan t...
Berbagai permasalahan dalam masyarakat setidaknya dapat ditemukan titik temu sehingga tidak berlangsung berlarut dan bisa menimbulkan persepsi jelek yang berakibat berdampak kepastian hukum yang digunakan
, "punya dia kata dia, orang disana lah, ini dong surat SPPTnya begitu., "
,"Saya mah ga tau, ini suarat SPPT nya, udah gua jualin ke orang, "dia bilang gitu. Saya Terima, berapa milyar,4milyard , si Alex itu ngejual ke orang,
Kalau orang gak tau menahu, harus ada pengganti nya dong
Banyak yang dijual nya, zaman Lurah Nasir, Lurah Omat, Lurah Aris, pada buat SPPT tuh dulu tuh pinggir laut tanah garapan, " katanya Ameng, lurah.
Nah ketika sekarang katanya laku dibayar nih, dia gedubugan. Ini punya gua ini punya gua., katanya menambahkan
Ini punya abang kenapa gak mau dipager laut, ini punya gua, gua udah Terima duit, tetep saya tolak
Saya bilang bang alex, tanah ini tanah masyarakat Sukawali, sudah diatas nama kan masyarakat semua nya sekian ratus orang, baru masuk 44.
Kita kan pengen nya selesai semua , jadi dia minta begini begini saya tolak semua nya, gk dikasih sama saya, terkecuali bang alex minta sama saya, nih gua masukan sekian hektare keluarga gua, baru dia saya kasih , kan hak dia.
Kalau minta nih sekian punya gua, saya tidak tolak, bukan begitu.
Ini ditangani masyarakat saya, ujug ujug masalah ngotot nggak dibagi, ujung ujungnya minta Rp 5000/meter si alex ini,
, Kata saya nggak bisa dong., "
Karena dia untuk pengembalian duit orang orang itu. Karena SPPT tersebut dijual ke sa A Si B, ke orang orang luar, bukan orang kita, nggak tau saya.
Pokoknya dia Terima sekian milyar, dia bicara sama saya sekian milyar, saya mh ga tau mungkin waktu itu dia jual SPPT kalau tanah garapan gak ada itu kan tanah laut, gk ada letters C gk ada, kata Ameng kepala desa Sukawali
Masalah tanah di Sukawali tangerang ddadan keterangan dari pihak lurah setempat
Mau menanyakan masalah PTSL Sukawali, katanya sertifikat bodong?
Nggak ada sertifikat bodong, real real aja. Emang masih ada yang belum jadi, ini masih diukur ada 380 bidang lagi, banyak data data udah rapi kita bawa ke sana
Kemarin masih ada 42 bidang orang orang nya belum diambil yang salah KTP nya, ini lah, itulah, yang salah ada 42bidang, belum saya ambil namanya si A si B, belum ketemu orang nya
Kalau menurut saya sertifikat tanah di Sukawali ini baik baik saja, gk ada masalah sama sekali.
Lancar lancar aja. Memang kita kemarin kita ada2291, yang jadi kemarin sekitar 1700 . Kita masih ada kekurangan masyarakat yang belum jadi, gitu aja soalnya biar dapet kepemilikan nya
Soal nya di kita itu ada sebagian rumahsatu kampung belum jadi sama sekali
Kita buat kan kepemilikan nya biar dapet, karena itu relokasi kaya nya.
Kalau kepemilikan belum ada direlokasi, nanti nya dapet bayar bangunan nya doang.
Maka kita usaha kan supaya bisa dapat kepemilikan nya.
Ketika ditanya ada pemberitaan pemalsuan data?
Nggak ada pemalsuan data pemalsuan data gk ada sama sekali.
Ini kemarin ini, ada seseorang yang datang ke kita itu berapa kali, berapa kali datang, tak saya tanggapi,
Dia ini punya SPPT tanah laut, dari zaman lurah Nasir, SPPT tuh dipegang oleh seseorang.
Nah orang itu bilangnya SPPT ini punya gua
Kata saya, laut siapa? Kan ini punya masyarakat begitu , dia bilang, " Ini punya gua SPPTnya, ini udah jual sama orang orang, gua Terima duit sekian milyar, katanya
Duit sekian milyar, urusan abang, bukan urusan saya, abang yang jual ke orang, kenapa, urusan kesaya, bilang., kata lurah Ameng.
Gak bisa begitu ini punya orang banyak, kata nya.
Kalau saya gak mau tau, kalau sekarang hak kepemilikan, orang yang sekarang, bukan yang dulu, jawab Ameng.
Abang ngejual ke orang orang nya ga mau tau, gk bisa saya ngedatain, sampai n gotot, ngotot tiga kali, tetap gak saya ladenin,ggkakhirnya minta 5000 rupiah per meter
Gk bisa kata saya, orang sudah diatas nama masyarakat saya, satu meter rp 5000,silahkan minta masyarakat saya, saya gak mau, soal nya itu urusan punya masyarakat
Ribut-ribut saya tolak, nah itu saya dapat berita diramaikan sama dia saya tolak terus. Tadinya saya mau laporan polisi, untung sodara nya nahan, dia lemah sama saya ngeramein itu
Tadinya saya mau laporan polisi bukti inya apa, saya mafia tanah, dsb.
Kepentingan tanah keluarga disitu dinamain atas nay anak saya disamping rsaya, saya tau persis,.
Dia mah orang mana ma na waktu matok matokin segala macam saya cabutin, dia yg matokin saya cabut in, saya buangin
Yang matokin itu sialek pardi orang Kroncong,
Gua bikin masalah katanya, oke kata saya.
Saya bilang, kalau mintain beberapa hektare saya bagi, memang itu hak masyarakat, saya bagi, kalau minta banyak jangan ,saya melarangkalau se hektare dua hektare keluarga dia dimasukkan, oh mangga kata pak lurah, saya bagi
Kalau dia lalu berkuasa ,lapor harus begini gitu, lah elu siapa, ini kepunyaan masyarakat Sukawali semua bukan saya sendirian
Kemarin dinamai warga Sukawali semua, warga Sukawali tau kan KTP nya disini semua, bukan di Sukawali saja, diKokod begituSurya bahari begitu sama semua rata, itu punya kepemilikan hak masing-masing desa,
warga Sukawali yang pindah bisa amby asal quota masih ada, kita juga masih ada
penambahan, berapa ratushe kalau disini saya gk tau, boss, ini yang nunjukin
Kalau saya gak bisa ngambil tindakan sendiri, tindakan dari pengembang
Ada sertifikat nya ada poto, cuma ada yang salah bidang salah ini mau dibalikin lagi
Tidak ada komentar